Di dalam Alquran
dan Hadist telah tertera jelas bahwa Tuhan menciptakan manusia sebagai mahluk
yang paling sempurna di muka bumi ini. Manusia diciptakan dengan segumpal tanah
yang pada dasarnya berbeda- beda. Sebagai mahluk tuhan yang paling sempurna manusia
diberikan dua hal oleh sang pencipta yaitu akal dan nafsu. Di dalam dunia ini
tuhan menciptakan sesuatu dalam dua sisi yang berlawanan seperti; baik buruk,
tinggi rendah, pintar bodoh, benar salah, malam siang dan seterusnya. Intinya
adalah manusia diciptakan tuhan di dalam muka bumi ini dengan keadaan yang
berbeda- beda, dan perbedaan adalah seperti suatu yang wajib ada dalam diri
manusia satu dengan yang lainnya dan itu adalah suatu yang memang nyata dalam
kehidupan manusia.
Di dalam interaksi
sosial sering kali pastinya kita menjumpai sikap orang yang berbeda-beda dalam
menyampaikan pendapat yang mereka miliki. Jika kita menilik dari cara mereka
berbicara, terkadang kita menjumpai orang yang berbicara sedemikian cepatnya
dan terkadang juga ada yang agak lamban atau bahkan sangat lamban alias halus
dalam berbicara. Sadarkah anda bahwa sesungguhnya fenomena- fenomena tersebut
lah yang menjadi salah satu faktor penentu kecerdasan otak mereka.
Akan tetapi
kebanyakan orang biasanya menilik kecerdasan seseorang dari cara bicaranya.
Dari kata-kata yang keluar dari mulutnya. Bahasa yang tertata dan bahasan yang
'berisi' biasanya menjadi patokan kita dalam menilai kecerdasan yang dimiliki seseorang.
Mungkin anda adalah seorang mahasiswa contohnya pastinya anda memiliki teman
yang dapat dikatakan mulai dari tingkat kepandaian redah sampai yang cerdas
atau bahasa gaulnya intellegency tinggi.
Apabila anda mengamati mereka pastinya ada yang berbeda di dalam diri mereka,
dan hal yang berbeda tentunya adalah cara mereka menyampaikan suatu opini atau
cara berbicara mereka di dalam suatu forum resmi seperti (diskusi, presentasi)
maupun non- resmi seperti pada berbicara pada umumnya dalam keseharian. Sesuatu
yang paling mencolok dalam hal ini mungkin adalah cepat atau tidaknya mereka
berbicara karena dalam sebuah penelitian baru dikatakan bahwa kecerdasan
ternyata mengungkapkan fakta yang berbeda. Cara terbaik menilai kecerdasan
bukanlah dari apa yang Anda katakan tetapi bagaimana Anda mengatakannya atau
dalam arti yang lebih spesifik lagi adalah cepat tidaknya anda dalam berbicara.
Subuah penelitian
dilansir dalam Journal Psychological
Science. Tim peneliti dari University of Chicago merekam pidato yang yang dilakukan
oleh mahasiswa MBA. Mereka kemudian meminta tim perekrut profesional di
perusahaan atau bahasa simple nya yang familiar di telinga anda adalah HRD
untuk perushaan di indonesia untuk menonton video, mendengarkan audio pidato,
atau hanya membaca transkrip pidato mereka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
suara mahasiswa ternyata memiliki pengaruh terbesar dalam menentukan apakah
mereka akan dipekerjakan atau tidak. Dan menambahkan video ke audio sama sekali
tidak memengaruhi evaluasi mahasiswa tersebut. Hasilnya tetap sama. "Ini
menunjukkan bahwa kecerdasan Anda bukanlah sesuatu yang bisa dilihat dari
penampilan atau tubuh Anda, tapi saya pikir tanda kecerdasan dapat dilihat dari
mendengar suara Anda," jelas Nicholas Epley, salah satu peneliti yang terlibat
dalam penelitian ini, seperti dilansir Medical Daily. Di dalam bahasa yang
simple dengan kata lain kita bisa menilai kecerdasan yang dimiliki oleh
seseorang dengan cara melihat cara mereka berbicara atau spesifiknya adalah
melalui cepat tidaknya mereka dalam berbicara.
Memang faktanya
dalam keseharian kita orang yang pintar adalah mereka yang cepat tanggap dalam
menghadapai sesuatu terutama ketika mereka berbicara maka akan lebih cepat atau
lancar dibandingkan orang yang kepintarannya masih rendah. Disini logikanya
adalah bayangkan saja orang yang pintar pastinya mereka bisa berpfikir dengan
cepat bahkan secara tidak anda sadari bahwa tingkat respond atau pikiran mereka
akan lebih cepat dari kata- kata yang mereka sampaikan. Contohnya ketika anda terlibat
dalam sebuah diskusi atau perdebatan di forum resmi, terkadang dalam sebuah
debat yang mengangkat suatu tema maka disinilah seseorang akan terliahat
berbeda, ketika ada pertanyaan dari lawan debat anda maka sebelum mereka
selesai berbicara, maka di dalam benak atau pikiran anda sudah penuh dengan
jawabannya, dan pastinya anda akan dengan cepat merespon dan menyampaikan
jawaban anda dengan lancar. Orang yang
menyampaikan opininya dengan lancar dan cepat maka inilah orang yang termasuk
dalam tipe orang yang memiliki tingkat kecerdasan tinggi dan sebaliknya apabila
seseorang memberikan opininya dengan cara berbicara yang plegak- pleguk atau
tersendat- sendat maka inilah orang yang memiliki tingkat intelegence yang
rendah.
Sekarang
pertanyaan utamanya adalah apakah orang yang memiliki cara berbicara kurang
lancar atau dalam bahasa jawanya dikenal dengan istilah plegak-pleguk itu adalah
orang yang kurang pintar atau bodoh?? Jawabannya yaitu tidak!! karena pada
dasarnya adalah belum tentu orang pandai atau cerdas bisa berbicara lancar akan
tetapi orang yang bodoh juga tidak akan bisa berbicara lancar seperti orang
yang cerdas, itulah relaitanya yang memang benar- benar terjadi di alam yang
nyata. Dalam observasi singkat yang dilakukan oleh Satria mahasiswa asal UMK Kudus
Jateng dikatakan bahwa ada 70 persen mahasiswa UMK yang cerdas dan memiliki
cara berbicara yang lugas dan lancar, kemudian sisanya yan 30 persen adalah
mahasiswa cerdas akan tetapi tidak lancar dalam berbicara, hal ini ditilik dari
ada sekitar 150 responden baik itu laki- laki maupun perempuan.
Hal ini
membuktikan bahwa memang tidak semua dari orang pintar dan cerdas lancar atau
cepat dalam berbicara akan tetapi ada juga beberapa diantara mereka yang kurang
lancar dalam berbicara seperti orang yang kurang cerdas. contoh yang paling
nyata dan simple adalah kita lihat saja peresiden kita saat ini pak Jokowi,
menjadi peresiden adalah hal sulit dalam artian presiden pasti adalah orang
yang cerdas dan bagaimana dengan pak Jokowi, beliau adalah orang yang sangat
cerdas akan tetapi lihatlah cara beliau dalam menyampaikan sebuah pidato atau
dalam debat di TV contohnya, beliau memiliki tipe berbicara yang lamban akan
tetapi beliau cerdas. Kesimpulannya adalah kita bisa menilik tingkat kecerdasan
seseorang dengan cara melihat cara berbicara mereka walaupun tidak semua orang
cerdas pandai berbicara.
Waoww awsome article..
ReplyDelete