Peran Terbesar Ibu Sebagai Pondasi Keluarga ~ ADITAMA SAPUTRA 707

Sunday 13 March 2016

Filled Under:

Peran Terbesar Ibu Sebagai Pondasi Keluarga

            


          “ Di dalam sebuah hadist rasullullah SAW, dikatakan bahwa setiap orang adalah pemimpin yang akan bertanggung jawab atas kepemimpinannya. Seorang imam adalah pemimpin dan bertanggugjawab pada rakyatnya atau pengikutnya. Seorang suami adalah pemimpin dan bertanggungjawab atas keluarganya. Seorang istri adalah pemimpin rumah suaminya dan dia bertanggungjawab atas kepemimpinannya...”

                Sepanjang sejarah kehidupan manusia di muka bumi ini, peran seorang ibu sangat besar dalam mewarnai dan membentuk dinamika zaman. Lahirnya generasi- generasi bangsa terbaik yang unggul, kreatif, penuh inisiatif, bermoral tinggi, berwawasan luas, dan penuh inovasi tidak lain adalah berasal dari sentuhan peran yang telah diberikan oleh seorang ibu. Ibu adalah orang yang pertama kali memperkenalkan, mensosialisasikan, dan menanamkan nilai- nilai agama, budaya, moral, kemanusiaan, pengetahuan, keterampilan, kedisiplinan, serta nilai- nilai kebaikan lainnya dalam kehidupan seorang anak baik itu laki- laki maupun perempuan.
                Dengan kata lain peran ibu sebagai pondasi dasar , sebagai pusat pembentukan karakter atau sebagai dasar pijakan nilai- nilai dan norma dalam kehidupan dan tidak akan ada seorangpun menyangsikannya. Namun, seiring gerak roda dan perubahan zaman dari masa- kemasa, peran ibu sebagai pondasi dasar pembentuk karakter bakal menemui tantangan yang semakin berat. Setidaknya ada dua tantangan besar yang harus dihadapi oleh seorang ibu di tengah dinamika eksploitasi kehidupan global. Pertama,  tantangan internal dalam kehidupan keluarga, yaitu ibu harus tetap menjadi sesosok wanita yang lembut, penuh perhatian, penuh kasih sayang, serta cinta kasih yang senantiasa diberikan kepada keluarganya atau suami dan anaknya. Kedua, tantangan eksternal diluar kehidupan rumah tangga,  seiring denga adanya tuntutan zaman yang semakin terbuka terhadap masuknya nilai- nilai global yang menuntut dirinya bersikap lebih selektif dan dewasa.
            Dalam menyikapi dan menyiasati dua tantangan tersebut, seorang ibu dituntut untuk semakin memaksimalkan perannya, memberdayakan potensi dirinya sehingga mampu tampil selektif dan profesional sekaligus dalam menerjemahkan dan menginternalisasi selera zaman yang mustahil dirinya sebagai seorang ibu yang hidup di zaman global ini. Ini artinya bahwa fitrah seorang ibu tidak hanya dicairkan dalam lingkup domestik, tetapi juga harus ditebarkan pada ranah publik, seiring dengan semakin kompleks dan rumitnya masalah masalah yang harus diatasi.
                Peran ibu dalam memperkuat ketahanan keluarga adalah tugas yang sangat berat, namun ingatlah bahwa tuhan menciptakan seorang ibu memang untuk memelihara kehidupan, ketahanan untuk memelihara kehidupan sudah mengakar di dalam diri seorang ibu. Hanya apakah mereka para ibu menyadari hakikat mereka sebagai orang tua yang mengemban tugas tersebut atau tidak. Tatkala seorang ibu bisa mengemban tugasnya denga baik, maka akan terbina sebuah keluarga yang berkualitas secara utuh dan menyeluruh, dan allah SWT telah menjanjikan imbalannya. Dalam mengokohkan ketahanan keluarga, berangkat dari keikhlasan, kesabaran, dan keluasan ilmu, ibu harus siap memberikan keteladanan, membimbing, memotivasi, mensupport terhadap kebaikan dan bersama- sama berusaha memecahkan masalah keluarga dengan upaya dan doa. Semoga dengan jalan yang terbaik maka akan terwujud sebuah keluarga yang sakinah, mawadah warohmah sesuai dengan dambaan semua keluarga yang ada di muka bumi ini.//***    

           written by pena inspirasi 707

1 komentar:

give your best comment